Tuesday, March 12, 2019

JOKOWI SOSOK YANG UNIK



Cerita sahabatku..

Joko Widodo adalah sosok yang serba tidak bisa diprediksi. Awal dicalonkan menjadi Walikota, karena tubuhnya kerempeng dan tidak ada potongan pemimpin besar pada umumnya yang gagah perkasa, Megawati Soekarno Putri sebagai induk partai yang akan merekomendasikannya ragu.

"Pak Luhut tidakkah ada calon lain selain dia?”  tanya Mega. Luhut Binsar Pandjaitan yang ditanya demikian, menjawab mencoba meyakinkan Mega. ”Ini dah  Bu, sosok yang tepat”.
Dikemudian hari Jokowi membuktikan mampu memenangkan Pilwalkot Solo dan membawa Solo menjadi kota yang maju. Megawati pun akhirnya memuji Jokowi : ”Jokowi ini bertumbuh krempeng bertenaga banteng“

Di Pilkada DKI Jokowi ditarungkan melawan incumben Fauzi Bowo. Sebagai pemimpin kota di Solo, Jokowi dianggap enteng lawan-lawan politiknya. Namun dengan kerja keras ia mampu mengalahkan Fauzi  Bowo walapun harus dua kali putaran.
Saat akan maju sebagai Calon Presiden 2014 sekelas Jusuf Kalla pun meragukan kemampuam Jokowi.  Namun setelah menjadi Presiden dan Jusuf Kalla menjadi wakilnya, Jusuf Kalla mengakui Jokowi sosok yang luar biasa.

“Pak Jokowi luar biasa, tenaganya mengunjungi pelosok Indonesia sangat besar. Ia bisa ke Papua 3 kali sampai 4 Kali setahun. Saya sekali setahun belum tentu. Kemudian Pak Jokowi kalau sudah punya kemauan kuat, pantas kalau ia dicalonkan kembali menjadi Presiden“, ujar Jusuf Kalla.

Lebih dari itu, Jokowi tidak banyak diprediksi oleh Negara tetangga semacam Singapura akan membawa Indonesia kepada perubahan yang mendasar.
Tetapi faktanya ia berani membubarkan Petral yang menyebabkan BBM selama ini dicampur di Singapura akhirnya tidak lagi disana. Kemudian perputaran uang di bank Sentral Singapura perhari yang mencapai ratusan Milyar dari transaksi kapal tanker Pengangkut minyak menjadi tidak ada.

Tax amnesty program pengampunan pajak oleh negara, mampu menarik uang yang terpakir di luar negari. Lagi-lagi Singapura kalang kabut karena banyak orang Indonesia yang memarkir uang disana membawa pulang.

Demikian pula masalah Dweling Time atau waktu bongkar muat barang di Tanjung Priok, awalnya sampai 7 hari kini dipangkas sampai 3 hari. Akhirnya tadinya kapal-kapal yang memuat container mendarat di Singapura terlebih dahulu sebelum dibawa ke Indoneia, akhirnya langsung ke Tanjung Priok 。

Lagi lagi Singapura gelagapan karena perputaran ekonominya surut. Karenanya terlihat dibeberapa Media Perdana Menteri Singapura bertemu Prabowo tentunya walaupun secara tidak terang-terangan diduga ingin mengembalikan kejayaan Singapura kalau Prabowo menang.

Bila kita ingin negara kita ini berdaulat dan disegani oleh bangsa lain tentunya kita tidak perlu mengangkat senjata. Tinggal 17 april 2019 memilih sang Presiden kembali menjadi Presiden. 

Setuju?Bagikan
 
(Sumber: Postingan FB Sara Ngeti) 


No comments:

Post a Comment